islamsih.blogspot.com - Menjadi kaya raya tak harus bekerja membabi-buta dengan meninggalkan ibadah. Doa hendaknya menjadi pengiring usaha untuk meraih keberhasilan. Dan itulah rahasia sukses miliader asal Malaysia, Datuk Seri Dr Hasmizah Othman.
"Saya amalkan salat hajat 10 kali sehari sebelum dan selepas salat fardu, selain menunaikan salat sunat Dhuha setiap hari agar perjalanan hidup saya dimudahkan dan dimurahkan rezeki,” kata perempuan yang karib disapa Datuk Vinda itu, dikutip Dream dari myMetro, Rabu 6 Januari 2016.
Perempuan berusia 44 tahun ini adalah pemilik wisma kecantikan, Wisma Vida Beauty, yang bernaung di bawah bendera Vida Beauty Sdn. Bhd. Produk paling fenomenal mereka adalah Qu Puteh.
Vida Beauty kini punya 400 gerai dengan ratusan pegawai. Tak hanya tersebar di Malaysia, melainkan juga di Singapura dan Brunei Darussalam. Tujuh tahun silam, Datuk Vida juga memperkenalkan produk minuman kesehatan, Pamoga.
Salah satu lambang kesuksesan Datuk Vida adalah keberanian memberikan dana sponsor sebesar RM 3 juta atau sekitar Rp 9,5 miliar untuk Anugerah Juara Lagu ke-29. Sebuah ajang penghargaan tahunan bagi karya musik di Malaysia.
Dan semua keberhasilan itu, menurut Datuk Vida, berkat doa kepada Tuhan. “Alhamdulillah sejak berdagang saya tak pernah gagal untuk melaksanakan kewajiban ini meskipun kehidupan saya sudah senang dan usaha semakin maju.”
Tapi kehidupan Datuk Vida tak melulu mulur. Lulusan Universiti Sains Malaysia ini harus merangkak dari bawah. Dia masih ingat harus menjual sebidang tanah untuk masuk kuliah.
Tanah itu dijual dengan harga Rp 41 juta. Dan kini harganya lebih dari sepuluh kali lipat. Tapi tak perlu menyesal. Sebab, pengorbanan itu pula yang mengantarkannya ke dalam tahap ini.
Semasa kuliah, dia harus membanting tulang. Pada masa libur semester, dia bekerja penuh untuk mengumpulkan biaya. Selain menjadi buruh paruh waktu pada gerai makanan cepat saji.
Dan pada 15 tahun silam, Datuk Vida melihat peluang. Dia paham pasar Malaysia kala itu tengah dibanjiriproduk kecantikan dari luar negeri. Maka dia memberanikan diri untuk membuat produk kecantikan.
“Saya sebenarnya khawatir jika kemitraan saya ini dianggap sebagai pamer sehingga menimbulkan riak tetapi saya memandang itu dari sudut positif dan berharap semua ini menjadi contoh,” tutur Datuk Vida.[dream]
"Saya amalkan salat hajat 10 kali sehari sebelum dan selepas salat fardu, selain menunaikan salat sunat Dhuha setiap hari agar perjalanan hidup saya dimudahkan dan dimurahkan rezeki,” kata perempuan yang karib disapa Datuk Vinda itu, dikutip Dream dari myMetro, Rabu 6 Januari 2016.
Perempuan berusia 44 tahun ini adalah pemilik wisma kecantikan, Wisma Vida Beauty, yang bernaung di bawah bendera Vida Beauty Sdn. Bhd. Produk paling fenomenal mereka adalah Qu Puteh.
Vida Beauty kini punya 400 gerai dengan ratusan pegawai. Tak hanya tersebar di Malaysia, melainkan juga di Singapura dan Brunei Darussalam. Tujuh tahun silam, Datuk Vida juga memperkenalkan produk minuman kesehatan, Pamoga.
Salah satu lambang kesuksesan Datuk Vida adalah keberanian memberikan dana sponsor sebesar RM 3 juta atau sekitar Rp 9,5 miliar untuk Anugerah Juara Lagu ke-29. Sebuah ajang penghargaan tahunan bagi karya musik di Malaysia.
Dan semua keberhasilan itu, menurut Datuk Vida, berkat doa kepada Tuhan. “Alhamdulillah sejak berdagang saya tak pernah gagal untuk melaksanakan kewajiban ini meskipun kehidupan saya sudah senang dan usaha semakin maju.”
Tapi kehidupan Datuk Vida tak melulu mulur. Lulusan Universiti Sains Malaysia ini harus merangkak dari bawah. Dia masih ingat harus menjual sebidang tanah untuk masuk kuliah.
Tanah itu dijual dengan harga Rp 41 juta. Dan kini harganya lebih dari sepuluh kali lipat. Tapi tak perlu menyesal. Sebab, pengorbanan itu pula yang mengantarkannya ke dalam tahap ini.
Semasa kuliah, dia harus membanting tulang. Pada masa libur semester, dia bekerja penuh untuk mengumpulkan biaya. Selain menjadi buruh paruh waktu pada gerai makanan cepat saji.
Dan pada 15 tahun silam, Datuk Vida melihat peluang. Dia paham pasar Malaysia kala itu tengah dibanjiriproduk kecantikan dari luar negeri. Maka dia memberanikan diri untuk membuat produk kecantikan.
“Saya sebenarnya khawatir jika kemitraan saya ini dianggap sebagai pamer sehingga menimbulkan riak tetapi saya memandang itu dari sudut positif dan berharap semua ini menjadi contoh,” tutur Datuk Vida.[dream]