islamsih.blogspot.com - Sebagian warga Arab Saudi tampaknya terkesan dengan kemampuan Musa saat mengikuti lomba menghafal Alquran di Jeddah. Bocah Indonesia ini jadi peserta termuda lomba hafal Alquran Saudi.
Karena tampil hebat, Hafiz cilik Indonesia itu diminta tinggal di Saudi. Sebagian warga Arab Saudi tampaknya terkesan dengan kemampuan Musa saat mengikuti lomba menghafal Alquran di Jeddah.
musa hafidz termudaSehingga, sebagian warga Negeri Petro Dolar itu meminta bocah yang belum genap berusia enam tahun itu tetap tinggal di sana.
“Sebagian saudara kita yang memintanya, tentunya setelah mendapat persetujuan dari pemerintah,” tutur paman Musa, Abu Unaisah, saat berbincang, Selasa 8 Juli 2014 lalu.
Mendapat permintaan itu, bocah asal Bangka dan sang ayah, Hanafi, malah menjadi bingung.
Mereka belum bisa menjawab permintaan itu dan menyatakan akan berfikir sebelum mengambil keputusan. “Masih bingung katanya,” ujar Abu Unaisah.
Namun, tambah Abu Unaisah paman Musa, kemungkinan Musa dan keluarga tidak akan memenuhi permintaan itu. Sebab, keluarga Musa tidak bisa meninggalkan nenek mereka yang kini tinggal di Bekasi.
“Neneknya Musa juga belum tentu mau terima. Neneknya nggak mau jauh dari cucunya. Sekarang saja suka ngomel kalau ingat Musa yang tingal jauh di Bangka,” tambah dia.
Dalam lomba menghafal Alquran internasional di Jeddah, Musa mendapat nilai istimewa, yaitu 90.83.
Dengan nilai istimewa itu, Musa yang menjadi peserta termuda itu menempati peringkat ke-12 dari 25 peserta dari berbagai negara.
Meski masih bocah, Musa telah menghafal Alquran. Dia punya kemampuan istimewa, bisa menghafal ayat-ayat Alquran dengan cepat. “Dalam satu hari Musa dapat menghafal lima lembar Alquran,” tutur paman Musa, Abu Unaisah.
[dream]
Karena tampil hebat, Hafiz cilik Indonesia itu diminta tinggal di Saudi. Sebagian warga Arab Saudi tampaknya terkesan dengan kemampuan Musa saat mengikuti lomba menghafal Alquran di Jeddah.
musa hafidz termudaSehingga, sebagian warga Negeri Petro Dolar itu meminta bocah yang belum genap berusia enam tahun itu tetap tinggal di sana.
“Sebagian saudara kita yang memintanya, tentunya setelah mendapat persetujuan dari pemerintah,” tutur paman Musa, Abu Unaisah, saat berbincang, Selasa 8 Juli 2014 lalu.
Mendapat permintaan itu, bocah asal Bangka dan sang ayah, Hanafi, malah menjadi bingung.
Mereka belum bisa menjawab permintaan itu dan menyatakan akan berfikir sebelum mengambil keputusan. “Masih bingung katanya,” ujar Abu Unaisah.
Namun, tambah Abu Unaisah paman Musa, kemungkinan Musa dan keluarga tidak akan memenuhi permintaan itu. Sebab, keluarga Musa tidak bisa meninggalkan nenek mereka yang kini tinggal di Bekasi.
“Neneknya Musa juga belum tentu mau terima. Neneknya nggak mau jauh dari cucunya. Sekarang saja suka ngomel kalau ingat Musa yang tingal jauh di Bangka,” tambah dia.
Dalam lomba menghafal Alquran internasional di Jeddah, Musa mendapat nilai istimewa, yaitu 90.83.
Dengan nilai istimewa itu, Musa yang menjadi peserta termuda itu menempati peringkat ke-12 dari 25 peserta dari berbagai negara.
Meski masih bocah, Musa telah menghafal Alquran. Dia punya kemampuan istimewa, bisa menghafal ayat-ayat Alquran dengan cepat. “Dalam satu hari Musa dapat menghafal lima lembar Alquran,” tutur paman Musa, Abu Unaisah.
[dream]