islamsih.blogspot.com - Sejak kecil ia mengenyam pendidikan Katolik. Karena berprestasi, ia kemudian dikader di Magister Teologi Vatikan Roma. Harapannya, sebentar lagi akan menjadi pemimpin misionaris yang hebat.
Pendidikannya dimulai dari TK Katolik Kristus Raja kemudian SD Katolik Santo Yohanes Gabriel, SMP Katolik Santo Stanilslaus, SMA Katolik Santa Maria, Sekolah Pastor Tingkat Menengah Santo Vincentius a Paulo, Sekolah Tingga Pastor Katolik Santo Giovanni hingga Magister Teologi Vatikan Roma.
Namun siapa sangka, setelah 35 tahun menempuh pendidikan Katolik dan menjadi seorang pastor, ia justru masuk Islam.
Ustadz Bangun Samudra, demikian nama muslim-nya sekarang. Ia masuk Islam setelah mempelajari dan membandingkan antara Al Quran dan Alkitab. Awalnya ia mempelajari Al Quran itu untuk mencari kelemahannya dan menggunakannya untuk menyerang umat Islam. Namun siapa sangka, kebenaran justru mulai terbuka baginya.
Ketika ia mendapati ada beberapa ayat Alkitab yang saling bertentangan, ia justru menemukan kejelasan keyakinan dalam Al Quran. Ayat-ayat Al Quran yang jelas, membawa kedamaian hati dan tidak menisbikan akal serta tidak saling bertentangan, membuatnya takjub dan mulai condong kepada hidayah.
Salah satu yang menarik dan membuatnya berpikir mendalam adalah saat mempelajari Al Quran, ia mendapati di dalam Al Quran banyak panggilan mulia dari Allah untuk hambaNya. Mulai dari ya ayyuhan nas hingga ya ayyuhal ladiina aamanuu.
Puncaknya, akumulasi dari fakta kebenaran Al Quran yang ia dapatkan tak bisa lagi dibendung. Ia pun masuk Islam meskipun telah menjadi pastor. Dan kini, Ustadz Bangun Samudra merupakan salah seorang dai kristolog handal dari Indonesia.[bersamadakwah]
Pendidikannya dimulai dari TK Katolik Kristus Raja kemudian SD Katolik Santo Yohanes Gabriel, SMP Katolik Santo Stanilslaus, SMA Katolik Santa Maria, Sekolah Pastor Tingkat Menengah Santo Vincentius a Paulo, Sekolah Tingga Pastor Katolik Santo Giovanni hingga Magister Teologi Vatikan Roma.
Namun siapa sangka, setelah 35 tahun menempuh pendidikan Katolik dan menjadi seorang pastor, ia justru masuk Islam.
Ustadz Bangun Samudra, demikian nama muslim-nya sekarang. Ia masuk Islam setelah mempelajari dan membandingkan antara Al Quran dan Alkitab. Awalnya ia mempelajari Al Quran itu untuk mencari kelemahannya dan menggunakannya untuk menyerang umat Islam. Namun siapa sangka, kebenaran justru mulai terbuka baginya.
Ketika ia mendapati ada beberapa ayat Alkitab yang saling bertentangan, ia justru menemukan kejelasan keyakinan dalam Al Quran. Ayat-ayat Al Quran yang jelas, membawa kedamaian hati dan tidak menisbikan akal serta tidak saling bertentangan, membuatnya takjub dan mulai condong kepada hidayah.
Salah satu yang menarik dan membuatnya berpikir mendalam adalah saat mempelajari Al Quran, ia mendapati di dalam Al Quran banyak panggilan mulia dari Allah untuk hambaNya. Mulai dari ya ayyuhan nas hingga ya ayyuhal ladiina aamanuu.
Puncaknya, akumulasi dari fakta kebenaran Al Quran yang ia dapatkan tak bisa lagi dibendung. Ia pun masuk Islam meskipun telah menjadi pastor. Dan kini, Ustadz Bangun Samudra merupakan salah seorang dai kristolog handal dari Indonesia.[bersamadakwah]